Rabu, 30 November 2011
watch and learn
what do youu think about my sister? sebenernya karena emang gue suka banget mix and match baju,dan sekarang gue sudah berhijab,alhamdulillah :) jadi gue memutuskan adik gue tersayang -yang emang body dab wajahnya lebih 'dikit' dr pada gue sebagai model yg gue pake buat bereksperimen sama baju" lama gue hohohoho and all of this pict is totally my style dude
Selasa, 29 November 2011
Perbedaan Sistem Berorientasi Objek dan Sistem Terstruktur
Nama Lengkap : Ostivani Zahra
Nomor Pokok Mahasiswa ( NPM) : 55411477
Kelas : 1IA01
UNIVERSITAS GUNARDARMA
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah S.W.T, karena berkat rahmatNya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Perbedaan Sistem Berorientasi Objek dan Sistem Terstruktur.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan dan disusun dengan baik.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat serta dapat mengembangkan wawasan serta ilmu pengetahuan bagi kita semua
Bogor,15 Oktober 2011
Ostivani Zahra
Daftar Isi
Kata pengantar 2
BAB I PENDAHULUAN 4
Latar belakang 4
Perumusan masalah 4
Tujuan makalah 5
BAB II ISI 5
Pengertian sistem berorientasi objek 6
Pengertian sistem terstruktur 7
Perbedaan sistem berorientasi objek dan terstrukur 8
Pengertian pemrograman berorientasi objek 9
Pengertian pemrograman terstruktur 10
Perbedaan pemrograman berorientasi objek dan terstruktur 11
BAB III PENUTUP 12
Kesimpulan 13
Daftar pustaka 14
BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang
Pada saat ini kita sudah mempelajari apa yang dimaksud dengan system orientasi objek dan system terstruktur,dimana yang telah di pelajari itu adalah bagaimana cara kita membuat sebuah program. Pada saat ini masih banyak yang belum mengetahui tetang perbedaaan antara system orientasi objek dengan system orientasi terstruktur. Di sini saya akan membahas tentang perbedaan antara system orientasi objek dengen system orientasi terstruktur.
Perumusan makalah
Dalam perumusan masalah ini saya akan merumuskan masalah tentang :
1. Bagaimana pengertian tentang sistem berorientasi objek
2. Bagaimana pengertian tentang sistem terstruktur
3. Bagaimana pengertian tentang pemrograman berorientasi objek
4. Bagaimana pengertian tentang pemrograman terstruktur
5. Perbedaan sistem berorientasi objek dan terstruktur
6. Perbedaan pemrograman berorientasiobjek dan terstruktur
Tujuan Makalah
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar pembaca dapat memahami lebih jelas tentang perbedaan antara system orientasi objek dan system orietasi terstruktur. Manfaat yang didapat setelah membaca makalah ini kita dapat membedakan sistem orientasi objek dengan sistem orientasi tersturktur,selain itu kita dapat membedakan pemrograman terstruktur dan berorientasi objek. Dengan kita dapat memahami perbedaan tersebut kita dapat lebih mengerti dan dapat lebih memahami tentang pemrograman.
BAB II ISI
Pengertian sistem berorientasi objek
1. Sebuah sistem yang dibangun dengan berdasarkan metode berorientasi objek adalah sebuah sistem yang komponennva dibungkus (dienkapsulasi) menjadi kelompok data dan fungsi.
2. Setiap komponen dalam sistem tersebut dapat mewarisi atribut dan sifat dan komponen lainnva. Dan dapat berinteraksi satu sama lainnya
Analisis dan disain berorientasi objek adalah cara baru dalam suatu masalah dengan menggunakan model yang dibuatmenurut konsep sekitar dunia nyata. Dasar pembuatan
adalah objek, yang merupakan kombinasi antara struktur data dan perilaku dalamsatu entitas.
Pengertian “berorientasi objek” berarti bahwa kita mengorganisasi perangkat lunak sebagai kumpulan dari objek tertentu yang memiliki struktur data dan perilakunya.
Pengertian sistem terstruktur
Untuk program yang simpel/sederhana biasanya menggunakan pemrograman terstruktur karena masih mudah dan tidak banyak dilakukan perubahan yang berarti, sedangkan untuk line lebih dari 100 atau bisa dikatakan rumit, maka digunakan pemrograman berorientasi objek. Pemrograman Terstruktur terdiri dari pemecahan masalah yang besar menjadi masalah yang lebih kecil dan seterusnya, sedangkan untuk pemrograman berorientasi objek terdiri dari pengkelompokan kode dengan data yang mana setiap objek berfungsi secara independen sehingga untuk setiap perubahan kode tidak tergantung pada kode yang lainnya, atau lebih dikenal dengan modular. Terdapat juga perbedaan secara spesifik antara Pemrograman Berorientasi Objek dengan Pemrograman Terstruktur, yaitu pada kelas dan objek. Pada Pemrograman Terstruktur tidak terdapat kelas dan objek.
Bahasa pemrograman terstruktur adalah pemrograman yang mendukung abstraksi data, pengkodean terstruktur dan kontrol program terstruktur.
Kontrol program terstruktur:
1.Runtun – urut (sequence)
2.Pilihan (selection)
3.Pengulangan (repetition – loop)
Pengertian Pemrograman Berorientasi Objek
Pemrograman berorientasi objek (Inggris: object-oriented programming disingkat OOP) merupakan paradigma pemrograman yang berorientasikan kepada objek. Semua data dan fungsi di dalam paradigma ini dibungkus dalam kelas-kelas atau objek-objek. Bandingkan dengan logika pemrograman terstruktur. Setiap objek dapat menerima pesan, memproses data, dan mengirim pesan ke objek lainnya. (wikipeda.co.id)
Pengertian Pemrograman Terstruktur
Pemrograman Terstruktur adalah suatu proses untuk mengimplementasikan urutan langkah untuk menyelesaikan suatu masalah dalam bentuk program.
Selain pengertian diatas Pemrograman Terstruktur adalah suatu aktifitas pemrograman dengan memperhatikan urutan langkah-langkah perintah secara sistematis, logis , dan tersusun berdasarkan algoritma yang sederhana dan mudah dipahami.
Prinsip dari pemrograman terstruktur adalah Jika suatu proses telah sampai pada suatu titik / langkah tertentu , maka proses selanjutnya tidak boleh mengeksekusi langkah sebelumnya / kembali lagi ke baris sebelumnya, kecuali pada langkah – langkah untuk proses berulang (Loop).
Setelah mengetahu pengertiannya?
dilihat dari pengertian di atas, pemrograman terstruktur memilki beberapa sifat – sifat seperti :
a. Memuat teknik pemecahan masalah yang logis dan sistematis
b. Memuat algoritma yang efisien, efektif dan sederhana
c. Program disusun dengan logika yang mudah dipahami
d. Tidak menggunakan perintah GOTO
e. Biaya pengujian program relatif rendah
f. Memiliki dokumentasi yang baik
g. Biaya perawatan dan dokumentasi yang dibutuhkan relatif rendah
berdasarkan penjelasan diatas, sangat jelas sekali bahwa pemrograman tersktruktur unggul dalam melakukan pemrograman sederhana karena lebih efisien dan lebih murah dalam hal perawatannya tetapi permodelan ini lebih susah untuk dipahami oleh orang – orang selain pembuat program itu sendiri (contohnya ketika dlakukan tracing program ).
Sementara itu pemrograman berorientasi objek memliki beberapa keuntungan seperti :
1.maintenance; program lebih mudah dibaca dan dipahami, dan pemrograman berorientasi obyek mengontrol kerumitan program hanya dengan mengijinkan rincian yang dibutuhkan untuk programmer.
2.pengubahan program (berupa penambahan atau penghapusan fitur tertentu); perubahan yang dilakukan antara lain menyangkut penambahan dan penghapusan dalam suatu database program misalnya.
3.dapat digunakannya obyek-obyek sesering yang diinginkan, kita dapat menyimpan obyek-obyek yang yang dirancang dengan baik ke dalam sebuah tolkit rutin yang bermanfaat yang dapat disisipkan kedalam kode yang baru dengan sedikit perubahan atau tanpa perubahan pada kode tersebut.
jadi, sangat jelas sekal bahwa pemrograman berorientasi objek sangat cocok sekali digunakan dalam kasus pembuatan software yang rumit dan kompleks karena memberikan berbagai kemudahan kepada pemrogram seperti yang telah disebutkan diatas.
permodelan yang mana yang lebh bagus? itu tergantung dari kebutuhan dan dari sudut pandang mana anda melihatnya. Yang perlu anda ingat adalah tujuan dari pemodelan itu sendiri, yang mana agar pada akhir proyek sistem dapat diperoleh sistem informasi yang memenuhi kebutuhan pemakai, tepat waktu dan sesuai anggaran, serta mudah digunakan, dimengerti dan dipelihara.
Perbedaan sistem berorientasi objek dan terstruktur
Sifat-sifat dari pemrograman terstruktur dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Memuat teknik pemecahan masalah yang logis dan sistematis
b. Memuat algoritma yang efisien, efektif dan sederhana
c. Program disusun dengan logika yang mudah dipahami
d. Tidak menggunakan perintah GOTO
e. Biaya pengujian program relatif rendah
f. Memiliki dokumentasi yang baik
g. Biaya perawatan dan dokumentasi yang dibutuhkan relatif rendah
Berbeda dengan OOP. Suatu program disebut dengan pemrograman berbasis obyek (OOP) karena terdapat :
• Encapsulation (pembungkusan)
Encapsulation adalah mekanisme pemrograman yang membungkus kode dan data yang dimanipulasi dan menjaganya supaya terhindar dari interferensi dan penggunaan yang tidak perlu. Salah satu caranya dengan membentuk objek.
• Inheritance (pewarisan)
Inheritance memungkinkan programer meletakkan member yang sama dalam satu class dan class-class lain dapat mewarisi member tersebut. Class yang mengandung member yang sama dari beberapa class lain dinamakan superclass atau parent class. Class yang mewarisi dinamakan subclass atau child class. Inheritance menghasilkan class hierarchy.
• Polymorphism (polimorfisme –perbedaan bentuk)
Polymorphisme artinya mempunyai banyak bentuk. Dua objek atau lebih dikatakan sebagai polymorphic, bila objek-objek itu mempunyai antar muka yang identik namun mempunyai perilaku-perilaku yang berbeda.
Bisa dikatakan pada pemrograman berorientasi objek, dapat dilakukan sebuah programming terhadap code yang lebih baik daripada pemrograman terstruktur, itu juga untuk kaliber atau skala rumit atau besar, sedangkan untuk coding yang skala kecil lebih mudah menggunakan pemrograman terstruktur dikarenakan lebih singkat dan mudah tanpa banyak perubahan yang penting.
berdasarkan penjelasan diatas, sangat jelas sekali bahwa pemrograman tersktruktur unggul dalam melakukan pemrograman sederhana karena lebih efisien dan lebih murah dalam hal perawatannya tetapi permodelan ini lebih susah untuk dipahami oleh orang – orang selain pembuat program itu sendiri (contohnya ketika dlakukan tracing program ).
Sementara itu pemrograman berorientasi objek memliki beberapa keuntungan seperti :
1. Maintenance; program lebih mudah dibaca dan dipahami, dan pemrograman berorientasi obyek mengontrol kerumitan program hanya dengan mengijinkan rincian yang dibutuhkan untuk programmer.
2. Pengubahan program (berupa penambahan atau penghapusan fitur tertentu); perubahan yang dilakukan antara lain menyangkut penambahan dan penghapusan dalam suatu database program misalnya.
3. Dapat digunakannya obyek-obyek sesering yang diinginkan, kita dapat menyimpan obyek-obyek yang yang dirancang dengan baik ke dalam sebuah tolkit rutin yang bermanfaat yang dapat disisipkan kedalam kode yang baru dengan sedikit perubahan atau tanpa perubahan pada kode tersebut.
Jadi, sangat jelas sekal bahwa pemrograman berorientasi objek sangat cocok sekali digunakan dalam kasus pembuatan software yang rumit dan kompleks karena memberikan berbagai kemudahan kepada pemrogram seperti yang telah disebutkan diatas.
Permodelan yang mana yang lebih bagus? Itu tergantung dari kebutuhan dan dari sudut pandang mana anda melihatnya. Yang perlu anda ingat adalah tujuan dari pemodelan itu sendiri, yang mana agar pada akhir proyek sistem dapat diperoleh sistem informasi yang memenuhi kebutuhan pemakai, tepat waktu dan sesuai anggaran, serta mudah digunakan, dimengerti dan dipelihara.
Perbedaan pemrograman berorientasiobjek dan terstruktur
Pemrograman terstruktur memilki beberapa sifat – sifat seperti :
a. Memuat teknik pemecahan masalah yang logis dan sistematis
b. Memuat algoritma yang efisien, efektif dan sederhana
c. Program disusun dengan logika yang mudah dipahami
d. Tidak menggunakan perintah GOTO
e. Biaya pengujian program relatif rendah
f. Memiliki dokumentasi yang baik
g. Biaya perawatan dan dokumentasi yang dibutuhkan relatif rendah
berdasarkan penjelasan diatas, sangat jelas sekali bahwa pemrograman tersktruktur unggul dalam melakukan pemrograman sederhana karena lebih efisien dan lebih murah dalam hal perawatannya tetapi permodelan ini lebih susah untuk dipahami oleh orang – orang selain pembuat program itu sendiri (contohnya ketika dlakukan tracing program ).
Sementara itu pemrograman berorientasi objek memliki beberapa keuntungan seperti :
1.maintenance; program lebih mudah dibaca dan dipahami, dan pemrograman berorientasi obyek mengontrol kerumitan program hanya dengan mengijinkan rincian yang dibutuhkan untuk programmer.
2.pengubahan program (berupa penambahan atau penghapusan fitur tertentu); perubahan yang dilakukan antara lain menyangkut penambahan dan penghapusan dalam suatu database program misalnya.
3.dapat digunakannya obyek-obyek sesering yang diinginkan, kita dapat menyimpan obyek-obyek yang yang dirancang dengan baik ke dalam sebuah tolkit rutin yang bermanfaat yang dapat disisipkan kedalam kode yang baru dengan sedikit perubahan atau tanpa perubahan pada kode tersebut.
BAB III
KESIMPULAN
Jadi, sangat jelas sekal bahwa pemrograman berorientasi objek sangat cocok sekali digunakan dalam kasus pembuatan software yang rumit dan kompleks karena memberikan berbagai kemudahan kepada pemrogram seperti yang telah disebutkan diatas.
Permodelan yang mana yang lebh bagus? itu tergantung dari kebutuhan dan dari sudut pandang mana anda melihatnya. Yang perlu anda ingat adalah tujuan dari pemodelan itu sendiri, yang mana agar pada akhir proyek sistem dapat diperoleh sistem informasi yang memenuhi kebutuhan pemakai, tepat waktu dan sesuai anggaran, serta mudah digunakan, dimengerti dan dipelihara
DAFTAR PUSTAKA
http://nzircui.wordpress.com/2010/10/24/ciri-ciri-sistem-berorientasi-objek/
http://myblogar.blogspot.com/2011/02/perbedaan-pemrograman-terstruktur.html
http://www.ms-room.com/index.php?topic=3789.0
http://www.ms-room.com/index.php?topic=3789.0
Minggu, 27 November 2011
Sabtu, 26 November 2011
ILMU SOSIAL DASARDALAM BIDANG EKONOMI DAN POLITIK
Pengertian ISD
Ilmu sosial dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah masalah sosial khususnya yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan pengertian pengertian (fakta, konsep teori)
Ilmu Ekonomi Politik
adalah bagian dari ilmu sosial yang berbasis pada dua subdisiplin ilmu, yakni politik dan ekonomi..
Pembelajaran Ilmu Ekonomi Politik
Pembelajaran Ilmu Ekonomi Politik merupakan pembelajaran ilmu yang bersifat interdisiplin,yakni terdiri atas gabungan dua disiplin ilmu dan dapat digunakan untuk menganalisis ilmu sosial lainnya dengan isu-isu yang relevan dengan isu ekonomi politik.
Dalam penggunaannya secara tradisional, istilah ekonomi politik dipakai sebagai sinonim atau nama lain dari istilah ilmu ekonomi (Rothschild, 1989)
Adanya kelemahan instrumental ini menyebabkan banyak kalangan ilmuwan dari kedua belah pihak – berusaha untuk mempertemukan titik temunya, sehingga para ilmuwan ini berusaha untuk mencoba mengkaji hal ini dengan menggunakan pendekatan-pendekatan dalam ekonomi politik.
Terkait dengan hal tersebut, terdapat berbagai jenis yang ada, terdapat dua sistem ekonomi besar dunia yang dibagi menjadi dua kategori pokok, yakni
· sistem ekonomi yang berorentasi pasar (ekonomi liberal)
· sistem ekonomi terencana atau sistem ekonomi terpusat (sosialis).
Pendekatan neo-marxis
menekankan pada sifat holistik yakni analisis secara menyeluruh, mengenai pentingnya aspek-aspek ekonomi makro dari sistem ekonomi dan sistem politik.. Selain itu, pendekatan ini memiliki model yang memiliki aspek komparatif, yakni berusaha membandingkan secara eksplisit..
Kesimpulan
Ilmu Ekonomi Politik adalah bagian dari ilmu sosial yang berbasis pada dua subdisiplin ilmu, yakni politik dan ekonomi. Yang memiliki kelemahan di bidang instrumental serta ilmu yang mencakup system ekonomi besar di dunia yaitu system ekonomi liberal dan sosialis.
Jumat, 25 November 2011
Sistem Terstruktur DFD dan ERD
Nama Lengkap : Ostivani Zahra
Nomor Pokok Mahasiswa ( NPM) : 55411477
Kelas : 1IA01
UNIVERSITAS GUNARDARMA
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah S.W.T, karena berkat rahmatNya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul sistem terstrukur DFD dan ERD.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan dan disusun dengan baik.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat serta dapat mengembangkan wawasan serta ilmu pengetahuan bagi kita semua
Bogor, 9 Oktober 2011
Ostivani Zahra
KONSEP PERANCANGAN TERSTRUKTUR
Pendekatan perancangan terstruktur dimulai dari awal 1970. Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknik-teknik (techniques) yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan diperoleh sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.
Melalui pendekatan terstruktur, permasalahan yang komplek di organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akam mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat waktu, sesuai dengan anggaran biaya pengembangan, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik (bebas kesalahan)
Apa itu DFD (data flow diagram) ?
Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas.
Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.
DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem.
Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.
DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.
DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan sistem yang sedang berjalan logis.
DFD didisain untuk menunjukkan sebuah sistem yang terbagi-bagi menjadi suatu bagian sub-sistem yang lebih kecil dan untuk menggarisbawahi arus data antara kedua hal yang tersebut diatas. Diagram ini lalu "dikembangkan" untuk melihat lebih rinci sehingga dapat terlihat model-model yang terdapat di dalamnya.
DFD adalah salah satu satu tool yang paling penting bagi seorang analis sistem. Penggunaan DFD Sebagai Modeling Tool dipopulerkan Oleh Demacro & Yordan (1979) dan Gane & Sarson (1979) dengan menggunakan pendekatan pendekatan Metoda Analisis Sistem Terstruktur.
Komponen Terminator / Entitas Luar
Terminator mewakili entitas eksternal yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dikembangkan. Biasanya terminator dikenal dengan nama entitas luar (external entity).
Terdapat dua jenis terminator :
1. Terminator Sumber (source) : merupakan terminator yang menjadi sumber.
2. Terminator Tujuan (sink) : merupakan terminator yang menjadi tujuan data / informasi sistem.
Terminator dapat berupa orang, sekelompok orang, organisasi, departemen di dalam organisasi, atau perusahaan yang sama tetapi di luar kendali sistem yang sedang dibuat modelnya.
Terminator dapat juga berupa departemen, divisi atau sistem di luar sistem yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dikembangkan.
Komponen terminator ini perlu diberi nama sesuai dengan dunia luar yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dibuat modelnya, dan biasanya menggunakan kata benda, misalnya Bagian Penjualan, Dosen, Mahasiswa.
Hal penting yang harus diingat tentang terminator :
Terminator merupakan bagian/lingkungan luar sistem. Alur data yang menghubungkan terminator dengan berbagai proses sistem, menunjukkan hubungan sistem dengan dunia luar. Profesional Sistem Tidak berhak mengubah isi atau cara kerja organisasi atau prosedur yang berkaitan dengan terminator ¸Hubungan yang ada antar terminator yang satu dengan yang lain tidak digambarkan pada DFD.
1. Komponen Proses
Komponen proses menggambarkan bagian dari sistem yang mentransformasikan input menjadi output.
Proses diberi nama untuk menjelaskan proses/kegiatan apa yang sedang/akan dilaksanakan. Pemberian nama proses dilakukan dengan menggunakan kata kerja transitif (kata kerja yang membutuhkan obyek), seperti Menghitung Gaji, Mencetak KRS, Menghitung jumlah SKS.
Ada empat kemungkinan yang dapat terjadi dalam proses sehubungan dengan input dan output :
1. 1 input & 1 output 1 input & banyak output
2. Banyak input & 1 output Banyak input & banyak output
2. Komponen Data Store
Komponen ini digunakan untuk membuat model sekumpulan paket data dan diberi nama dengan kata benda jamak, misalnya Mahasiswa.
Data store ini biasanya berkaitan dengan penyimpanan-penyimpanan, seperti file atau database yang berkaitan dengan penyimpanan secara komputerisasi, misalnya file disket, file harddisk, file pita magnetik. Data store juga berkaitan dengan penyimpanan secara manual seperti buku alamat, file folder, dan agenda.
Umumnya kesalahan proses di DFD adalah :
1. Proses mempunyai input tetapi tidak menghasilkan output. Kesalahan ini disebut dengan black hole (lubang hitam), karena data masuk ke dalam proses dan lenyap tidak berbekas seperti dimasukkan ke dalam lubang hitam.
2. Proses menghasilkan output tetapi tidak pernah menerima input. Kesalahan ini disebut dengan miracle (ajaib), karena ajaib dihasilkan output tanpa pernah menerima input.
Contoh gambar DFD :
CONTOH DFD PADA RENTAL VCD
Apa itu ERD (Entity Relational Diagram)?
ERD adalah pemodelan data utama yang membantu mengorganisasikan data dalam suatu proyek ke dalam entitas-entitas dan menentukan hubungan antar entitas.
Entity Relationship Diagram (ERD) salah satu bentuk pemodelan basis data yang sering digunakan dalam pengembangan sistem informasi. Bahasan meliputi: Pengertian ERD, Notasi ERD, Metode ERD, Tahap ERD, Kardinalitas, dan Contoh kasus ERD.
Dalam rekayasa perangkat lunak, sebuah Entity-Relationship Model (ERM) merupakan abstrak dan konseptual representasi data. Entity-Relationship adalah salah satu metode pemodelan basis data yang digunakan untuk menghasilkan skema konseptual untuk jenis/model data semantik sistem. Dimana sistem seringkali memiliki basis data relasional, dan ketentuannya bersifat top-down. Diagram untuk menggambarkan model Entitiy-Relationship ini disebut Entitiy-Relationship diagram, ER diagram, atau ERD.
ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. Pada dasarnya ada tiga simbol yang digunakan, yaitu :
a. Entiti
Entiti merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain (Fathansyah, 1999: 30). Simbol dari entiti ini biasanya digambarkan dengan persegi panjang.
b. Atribut
Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips.
c. Hubungan / Relasi
Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Relasi dapat digambarkan sebagai berikut :
Relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dalam satu basis data yaitu
1). Satu ke satu (One to one)
Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B.
2). Satu ke banyak (One to many)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi setiap entitas pada entitas B dapat berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas A.
3). Banyak ke banyak (Many to many)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B.
Tahap ERD
Tahap pertama pada desain sistem informasi menggunakan model ER adalah menggambarkan kebutuhan informasi atau jenis informasi yang akan disimpan dalam database. Teknik pemodelan data dapat digunakan untuk menggambarkan setiap ontologi (yaitu gambaran dan klasifikasi dari istilah yang digunakan dan hubungan anatar informasi) untuk wilayah tertentu.
Tahap berikutnya disebut desain logis, dimana data dipetakan ke model data yang logis, seperti model relasional. Model data yang loguis ini kemudian dipetakan menjadi model fisik , sehingga kadang-kadang, Tahap kedua ini disebut sebagai “desain fisik”.
Secara umum metodologi ERD sebagai berikut :
Contoh pembuatan ERD
A. Permasalahan:
Membuat database yang sederhana untuk suatu sistem informasi akademis.
B. Tahap 1: Penentuan Entities
· mahasiswa: menyimpan semua informasi pribadi mengenai semua mahasiswa
· dosen: menyimpan semua informasi pribadi mengenai semua dosen
· mata_kuliah: menyimpan semua informasi mengenai semua mata kuliah yang ditawarkan
· ruang: menyimpan semua informasi mengenai ruang kelas yang digunakan
C. Tahap 2: Penentuan Attributes
· mahasiswa:
· nim: nomor induk mahasiswa (integer) PK
· nama_mhs: nama lengkap mahasiswa (string)
· alamat_mhs: alamat lengkap mahasiswa (string)
· dosen:
· nip: nomor induk pegawai (integer) PK
· nama_dosen: nama lengkap dosen (string)
· alamat_dosen: alamat lengkap dosen (string)
· mata_kuliah:
· kode_mk: kode untuk mata kuliah (integer) PK
· nama_mk: nama lengkap mata kuliah (string)
· deskripsi_mk: deskripsi singkat mengenai mata kuliah (string)
· ruang:
· kode_ruang: kode untuk ruang kelas (string) PK
· lokasi_ruang: deskripsi singkat mengenai lokasi ruang kelas (string)
· kapasitas_ruang: banyaknya mahasiswa yang dapat ditampung (integer)
D. Tahap 3: Penentuan Relationships
| mahasiswa | dosen | mata_kuliah | ruang |
mahasiswa | - | n:1 | m:n | - |
dosen |
| - | 1:n | - |
mata_kuliah |
|
| - | 1:1 |
ruang |
|
|
| - |
Hubungan:
· ruang digunakan untuk mata_kuliah:
· Tabel utama: ruang
· Tabel kedua: mata_kuliah
· Relationship: One-to-one (1:1)
· Attribute penghubung: kode_ruang (FK kode_ruang di mata_kuliah)
· dosen mengajar mata_kuliah:
· Tabel utama: dosen
· Tabel kedua: mata_kuliah
· Relationship: One-to-many (1:n)
· Attribute penghubung: nip (FK nip di mata_kuliah)
· mahasiswa mengambil mata_kuliah:
· Tabel utama: mahasiswa, mata_kuliah
· Tabel kedua: mhs_ambil_mk
· Relationship: Many-to-many (m:n)
· Attribute penghubung: nim, kode_mk (FK nim, kode_mk di mhs_ambil_mk)
· dosen membimbing mahasiswa:
· Tabel utama: dosen
· Tabel kedua: mahasiswa
· Relationship: One-to-many (1:n)
· Attribute penghubung: nip (FK nip di mahasiswa)
E. Tahap 4: Pembuatan ERD
EER (Enhanced Entity Relationship) Diagram:
ER Diagram alternatif:
10 langkah atau tips untuk membuat ERD yang baik:
Metode pembuatan ERD
Dalam membuat ERD, ada beberapa hal yang perlu kita waspadai, selain itu kita juga dituntut untuk lebih teliti dalam menentuka entity, relasi, atribut, menghindarkan terjadinya relasi "many to many" dan lain sebagainya. Untuk itu lihat beberapa langkah berikut agar kita bisa membuat ERD dengan baik:
- Menentukan Entity
- Disini kita dituntut untuk menentukan dengan cermat sebuah entity yang ada dalam suatu proyek atau masalah. Entity berguna untuk menentukan peran, kejadian, lokasi, hal nyata dan konsep penggunaan untuk database
- Menentukan Relasi
- Setelah kita berhasil membuat Entity, langkah selanjutnya adalah menentukan relasi antar entity. Relasi apa yang terdapat antara Entity A dan B, apakah entity A dan B memiliki relasi "one to one", "one to many", atau "many to many".
- Gambar ERD sementara
- Jika sudah mengetahui Entity beserta Relasinya, sekarang kita buat dulu gambar ERD sementara. Entity digambarkan dengan persegi, relasi digambarkan dengan garis.
- Isi kardinalitas
- Kardinalitas menentukan jumlah kejadian satu entitas untuk sebuah kejadian pada entitas yang berhubungan. Contohnya antara Entitas Buku, Distributor dan Pengarang, kardinalitas yang ada berupa:
- Satu pengarang dapat menulis banyak buku
- Satu buku ditulis satu pengarang
- Banyak buku di distribusikan oleh satu distributor.
- Dari sini kita bisa mengetahui harus memberi relasi apa. One to one kah?, dsb.
- Tentukan Primary Key (Kunci Utama)
- Menentukan Primary Key pada masing-masing entity. Primary Key adalah atribut pada entity yang bersifat unik. Jadi setiap entity hanya memiliki satu Primary Key saja. Contoh: Entity Buku memiliki Primary Key bernama kode buku. Kode Buku ini bersifat unik, karena masing-masing buku memiliki kode yang berbeda-beda.
- Tentukan pula Foreign Key (Kunci Tamu) pada masing-masing Entity. Foreign Key adalah Primary Key yang ada dalam Entity yang lain. Contoh pada Entity Pengarang misalnya terdapat atribut kode buku, yang mana, kode buku merupakan Primary Key dari Entity buku.
- Gambar ERD berdasarkan Primary Key
- Menghilangkan relasi "many to many" dan memasukkan Primary dan Foreign Key pada masing-masing entitas. Relasi many to many antar entity perlu dihilangkan dengan cara menambah atribut baru antara 2 entity yang memiliki relasi many to many.
- Menentukan Atribut
- Jika sudah melakukan step diatas, sekarang saatnya menentukan atribut pada masing-masing Entitas. Telitilah dalam menentukan atribut.
- Pemetaan Atribut
- Apabila atribut telah ditentukan, sekarang pasang atribut dengan entitas yang sesuai.
- Gambar ERD dengan Atribut
- Mengatur ERD seperti langkah 6 dengan menambahkan atribut dan relasi yang ditemukan.
- Periksa Hasil
- Periksa lagi ERD. Apakah ERD sudah menggambarkan system yang akan dibangun? Jika belum, check kembali dari awal.
Daftar Pustaka
http://blog.re.or.id/erd-entity-relationship-diagram.htm
http://world-of-programmer.blogspot.com/2010/02/cara-membuar-erd-entity-relational.html
http://fairuzelsaid.wordpress.com/2010/03/16/sistem-basis-data-entity-relationship-diagram-erd/
http://blog.unand.ac.id/tiasiskom057/2010/05/24/struktur-sistem-operasi/
http://coolaugust.blogspot.com/2009/07/struktur-dasar-sistem-operasi_14.html
http://dewa18.wordpress.com/2009/10/28/struktur-sistem-operasi/
http://ekohandoyo.blog.undip.ac.id/2009/12/08/struktur-sistem-operasi-ii/