Jumat, 25 November 2011

Sistem Terstruktur DFD dan ERD


Nama Lengkap : Ostivani Zahra

Nomor Pokok Mahasiswa ( NPM) : 55411477

Kelas : 1IA01

UNIVERSITAS GUNARDARMA

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah S.W.T, karena berkat rahmatNya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul sistem terstrukur DFD dan ERD.

Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan dan disusun dengan baik.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat serta dapat mengembangkan wawasan serta ilmu pengetahuan bagi kita semua

Bogor, 9 Oktober 2011

Ostivani Zahra

KONSEP PERANCANGAN TERSTRUKTUR

Pendekatan perancangan terstruktur dimulai dari awal 1970. Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknik-teknik (techniques) yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan diperoleh sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.

Melalui pendekatan terstruktur, permasalahan yang komplek di organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akam mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat waktu, sesuai dengan anggaran biaya pengembangan, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik (bebas kesalahan)

Apa itu DFD (data flow diagram) ?

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas.

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.

DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem.

Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.

DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.

DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan sistem yang sedang berjalan logis.

DFD didisain untuk menunjukkan sebuah sistem yang terbagi-bagi menjadi suatu bagian sub-sistem yang lebih kecil dan untuk menggarisbawahi arus data antara kedua hal yang tersebut diatas. Diagram ini lalu "dikembangkan" untuk melihat lebih rinci sehingga dapat terlihat model-model yang terdapat di dalamnya.

DFD adalah salah satu satu tool yang paling penting bagi seorang analis sistem. Penggunaan DFD Sebagai Modeling Tool dipopulerkan Oleh Demacro & Yordan (1979) dan Gane & Sarson (1979) dengan menggunakan pendekatan pendekatan Metoda Analisis Sistem Terstruktur.

Komponen Terminator / Entitas Luar

Terminator mewakili entitas eksternal yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dikembangkan. Biasanya terminator dikenal dengan nama entitas luar (external entity).

Terdapat dua jenis terminator :

1. Terminator Sumber (source) : merupakan terminator yang menjadi sumber.

2. Terminator Tujuan (sink) : merupakan terminator yang menjadi tujuan data / informasi sistem.

Terminator dapat berupa orang, sekelompok orang, organisasi, departemen di dalam organisasi, atau perusahaan yang sama tetapi di luar kendali sistem yang sedang dibuat modelnya.

Terminator dapat juga berupa departemen, divisi atau sistem di luar sistem yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dikembangkan.

Komponen terminator ini perlu diberi nama sesuai dengan dunia luar yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dibuat modelnya, dan biasanya menggunakan kata benda, misalnya Bagian Penjualan, Dosen, Mahasiswa.

Hal penting yang harus diingat tentang terminator :

Terminator merupakan bagian/lingkungan luar sistem. Alur data yang menghubungkan terminator dengan berbagai proses sistem, menunjukkan hubungan sistem dengan dunia luar. Profesional Sistem Tidak berhak mengubah isi atau cara kerja organisasi atau prosedur yang berkaitan dengan terminator ¸Hubungan yang ada antar terminator yang satu dengan yang lain tidak digambarkan pada DFD.

1. Komponen Proses

Komponen proses menggambarkan bagian dari sistem yang mentransformasikan input menjadi output.

Proses diberi nama untuk menjelaskan proses/kegiatan apa yang sedang/akan dilaksanakan. Pemberian nama proses dilakukan dengan menggunakan kata kerja transitif (kata kerja yang membutuhkan obyek), seperti Menghitung Gaji, Mencetak KRS, Menghitung jumlah SKS.

Ada empat kemungkinan yang dapat terjadi dalam proses sehubungan dengan input dan output :

1. 1 input & 1 output 1 input & banyak output

2. Banyak input & 1 output Banyak input & banyak output

2. Komponen Data Store

Komponen ini digunakan untuk membuat model sekumpulan paket data dan diberi nama dengan kata benda jamak, misalnya Mahasiswa.

Data store ini biasanya berkaitan dengan penyimpanan-penyimpanan, seperti file atau database yang berkaitan dengan penyimpanan secara komputerisasi, misalnya file disket, file harddisk, file pita magnetik. Data store juga berkaitan dengan penyimpanan secara manual seperti buku alamat, file folder, dan agenda.

Umumnya kesalahan proses di DFD adalah :

1. Proses mempunyai input tetapi tidak menghasilkan output. Kesalahan ini disebut dengan black hole (lubang hitam), karena data masuk ke dalam proses dan lenyap tidak berbekas seperti dimasukkan ke dalam lubang hitam.

2. Proses menghasilkan output tetapi tidak pernah menerima input. Kesalahan ini disebut dengan miracle (ajaib), karena ajaib dihasilkan output tanpa pernah menerima input.

Contoh gambar DFD :

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/0f/Data_Flow_Diagram_Example.jpg/360px-Data_Flow_Diagram_Example.jpg

CONTOH DFD PADA RENTAL VCD

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCQSvs9Fb_mm3F4gP6_qroItN2uUSa4uQTq5qc8kIAYrzHhwEuM2ska1plkZKLOaDEtfte1gvSzKHiFH9Py0P91MO9DAk9kf7zSyOEL-olIycNqHgV-kHMDKC25KTk5xk1DHsEv7vPS4E/s320/clip_image002.png

Apa itu ERD (Entity Relational Diagram)?

ERD adalah pemodelan data utama yang membantu mengorganisasikan data dalam suatu proyek ke dalam entitas-entitas dan menentukan hubungan antar entitas.

Entity Relationship Diagram (ERD) salah satu bentuk pemodelan basis data yang sering digunakan dalam pengembangan sistem informasi. Bahasan meliputi: Pengertian ERD, Notasi ERD, Metode ERD, Tahap ERD, Kardinalitas, dan Contoh kasus ERD.

Dalam rekayasa perangkat lunak, sebuah Entity-Relationship Model (ERM) merupakan abstrak dan konseptual representasi data. Entity-Relationship adalah salah satu metode pemodelan basis data yang digunakan untuk menghasilkan skema konseptual untuk jenis/model data semantik sistem. Dimana sistem seringkali memiliki basis data relasional, dan ketentuannya bersifat top-down. Diagram untuk menggambarkan model Entitiy-Relationship ini disebut Entitiy-Relationship diagram, ER diagram, atau ERD.

ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. Pada dasarnya ada tiga simbol yang digunakan, yaitu :

a. Entiti

Entiti merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain (Fathansyah, 1999: 30). Simbol dari entiti ini biasanya digambarkan dengan persegi panjang.

b. Atribut

Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips.

c. Hubungan / Relasi

Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Relasi dapat digambarkan sebagai berikut :

Relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dalam satu basis data yaitu

1). Satu ke satu (One to one)

Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B.

2). Satu ke banyak (One to many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi setiap entitas pada entitas B dapat berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

3). Banyak ke banyak (Many to many)

Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B.

Tahap ERD

Tahap pertama pada desain sistem informasi menggunakan model ER adalah menggambarkan kebutuhan informasi atau jenis informasi yang akan disimpan dalam database. Teknik pemodelan data dapat digunakan untuk menggambarkan setiap ontologi (yaitu gambaran dan klasifikasi dari istilah yang digunakan dan hubungan anatar informasi) untuk wilayah tertentu.

Tahap berikutnya disebut desain logis, dimana data dipetakan ke model data yang logis, seperti model relasional. Model data yang loguis ini kemudian dipetakan menjadi model fisik , sehingga kadang-kadang, Tahap kedua ini disebut sebagai “desain fisik”.

Secara umum metodologi ERD sebagai berikut :

Metodologi ERD

Contoh pembuatan ERD

A. Permasalahan:

Membuat database yang sederhana untuk suatu sistem informasi akademis.

B. Tahap 1: Penentuan Entities

· mahasiswa: menyimpan semua informasi pribadi mengenai semua mahasiswa

· dosen: menyimpan semua informasi pribadi mengenai semua dosen

· mata_kuliah: menyimpan semua informasi mengenai semua mata kuliah yang ditawarkan

· ruang: menyimpan semua informasi mengenai ruang kelas yang digunakan

C. Tahap 2: Penentuan Attributes

· mahasiswa:

· nim: nomor induk mahasiswa (integer) PK

· nama_mhs: nama lengkap mahasiswa (string)

· alamat_mhs: alamat lengkap mahasiswa (string)

· dosen:

· nip: nomor induk pegawai (integer) PK

· nama_dosen: nama lengkap dosen (string)

· alamat_dosen: alamat lengkap dosen (string)

· mata_kuliah:

· kode_mk: kode untuk mata kuliah (integer) PK

· nama_mk: nama lengkap mata kuliah (string)

· deskripsi_mk: deskripsi singkat mengenai mata kuliah (string)

· ruang:

· kode_ruang: kode untuk ruang kelas (string) PK

· lokasi_ruang: deskripsi singkat mengenai lokasi ruang kelas (string)

· kapasitas_ruang: banyaknya mahasiswa yang dapat ditampung (integer)

D. Tahap 3: Penentuan Relationships

mahasiswa

dosen

mata_kuliah

ruang

mahasiswa

-

n:1

m:n

-

dosen

-

1:n

-

mata_kuliah

-

1:1

ruang

-

Hubungan:

· ruang digunakan untuk mata_kuliah:

· Tabel utama: ruang

· Tabel kedua: mata_kuliah

· Relationship: One-to-one (1:1)

· Attribute penghubung: kode_ruang (FK kode_ruang di mata_kuliah)

· dosen mengajar mata_kuliah:

· Tabel utama: dosen

· Tabel kedua: mata_kuliah

· Relationship: One-to-many (1:n)

· Attribute penghubung: nip (FK nip di mata_kuliah)

· mahasiswa mengambil mata_kuliah:

· Tabel utama: mahasiswa, mata_kuliah

· Tabel kedua: mhs_ambil_mk

· Relationship: Many-to-many (m:n)

· Attribute penghubung: nim, kode_mk (FK nim, kode_mk di mhs_ambil_mk)

· dosen membimbing mahasiswa:

· Tabel utama: dosen

· Tabel kedua: mahasiswa

· Relationship: One-to-many (1:n)

· Attribute penghubung: nip (FK nip di mahasiswa)

E. Tahap 4: Pembuatan ERD

EER (Enhanced Entity Relationship) Diagram:


ER Diagram alternatif:

10 langkah atau tips untuk membuat ERD yang baik:


Metode pembuatan ERD
Dalam membuat ERD, ada beberapa hal yang perlu kita waspadai, selain itu kita juga dituntut untuk lebih teliti dalam menentuka entity, relasi, atribut, menghindarkan terjadinya relasi "many to many" dan lain sebagainya. Untuk itu lihat beberapa langkah berikut agar kita bisa membuat ERD dengan baik:

  • Menentukan Entity
    • Disini kita dituntut untuk menentukan dengan cermat sebuah entity yang ada dalam suatu proyek atau masalah. Entity berguna untuk menentukan peran, kejadian, lokasi, hal nyata dan konsep penggunaan untuk database
  • Menentukan Relasi
    • Setelah kita berhasil membuat Entity, langkah selanjutnya adalah menentukan relasi antar entity. Relasi apa yang terdapat antara Entity A dan B, apakah entity A dan B memiliki relasi "one to one", "one to many", atau "many to many".
  • Gambar ERD sementara
    • Jika sudah mengetahui Entity beserta Relasinya, sekarang kita buat dulu gambar ERD sementara. Entity digambarkan dengan persegi, relasi digambarkan dengan garis.
  • Isi kardinalitas
    • Kardinalitas menentukan jumlah kejadian satu entitas untuk sebuah kejadian pada entitas yang berhubungan. Contohnya antara Entitas Buku, Distributor dan Pengarang, kardinalitas yang ada berupa:
      • Satu pengarang dapat menulis banyak buku
      • Satu buku ditulis satu pengarang
      • Banyak buku di distribusikan oleh satu distributor.
    • Dari sini kita bisa mengetahui harus memberi relasi apa. One to one kah?, dsb.

  • Tentukan Primary Key (Kunci Utama)
    • Menentukan Primary Key pada masing-masing entity. Primary Key adalah atribut pada entity yang bersifat unik. Jadi setiap entity hanya memiliki satu Primary Key saja. Contoh: Entity Buku memiliki Primary Key bernama kode buku. Kode Buku ini bersifat unik, karena masing-masing buku memiliki kode yang berbeda-beda.
    • Tentukan pula Foreign Key (Kunci Tamu) pada masing-masing Entity. Foreign Key adalah Primary Key yang ada dalam Entity yang lain. Contoh pada Entity Pengarang misalnya terdapat atribut kode buku, yang mana, kode buku merupakan Primary Key dari Entity buku.
  • Gambar ERD berdasarkan Primary Key
    • Menghilangkan relasi "many to many" dan memasukkan Primary dan Foreign Key pada masing-masing entitas. Relasi many to many antar entity perlu dihilangkan dengan cara menambah atribut baru antara 2 entity yang memiliki relasi many to many.
  • Menentukan Atribut
    • Jika sudah melakukan step diatas, sekarang saatnya menentukan atribut pada masing-masing Entitas. Telitilah dalam menentukan atribut.
  • Pemetaan Atribut
    • Apabila atribut telah ditentukan, sekarang pasang atribut dengan entitas yang sesuai.
  • Gambar ERD dengan Atribut
    • Mengatur ERD seperti langkah 6 dengan menambahkan atribut dan relasi yang ditemukan.
  • Periksa Hasil
    • Periksa lagi ERD. Apakah ERD sudah menggambarkan system yang akan dibangun? Jika belum, check kembali dari awal.

Daftar Pustaka

http://blog.re.or.id/erd-entity-relationship-diagram.htm

http://world-of-programmer.blogspot.com/2010/02/cara-membuar-erd-entity-relational.html

http://fairuzelsaid.wordpress.com/2010/03/16/sistem-basis-data-entity-relationship-diagram-erd/

http://blog.unand.ac.id/tiasiskom057/2010/05/24/struktur-sistem-operasi/

http://coolaugust.blogspot.com/2009/07/struktur-dasar-sistem-operasi_14.html

http://dewa18.wordpress.com/2009/10/28/struktur-sistem-operasi/

http://ekohandoyo.blog.undip.ac.id/2009/12/08/struktur-sistem-operasi-ii/

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_operasi

1 komentar:

  1. kita juga punya nih jurnal mengenai Entity Realtionship Diagram silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya
    http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/902/1/10106756.pdf

    BalasHapus